Menghindar dari petugas imigrasi negara tujuan menjadi langkah awal untuk menggapai harapan. Menjadi buruh bangunan, pembantu rumah tangga atau pekerjaan kasar lainnya dirasa pilihan tepat untuk menghidupi keluarga.
“Pekerjaan itu mereka lakukan dengan upah di bawah standar yang ada di Malaysia. Mereka pun harus bekerja sembunyi-sembunyi dari petugas imigrasi,” kata Azzam At-Tsauri, Dai Ambassador Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) yang kini berdakwah di Malaysia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bukan tak mendapatkan masalah mereka hidup secara ilegal di negeri orang. Hampir setiap waktu mereka seperti dikejar-kejar petugas imigrasi setempat. Selama berbulan-bulan bekerja, mereka kerap tak mendapatkan upah.
Menurut Azzam seringkali kontraktor bekerja sama dengan polisi imigrasi menggeledah bedeng-bedeng TKI di tempat bangunan untuk merazia izin visa mereka. “Karena mereka ilegal, akhirnya mereka sampai kabur bersembunyi di hutan agar tidak ditangkap polisi imigrasi,” terang Azzam.
Dari keadaan seperti itu, Azzam coba mendengarkan keluhan para TKI ilegal. Ramadan kali ini Azzam menjadi salah satu Dai Ambassador Dompet Dhuafa yang berdakwah dengan melintas batas.
Dakwah Azzam menembus batas ruang kenyamanan. Ia blusukan hingga ke pinggiran Negeri Jiran demi mendengar masalah para TKI ilegal. “Tak hanya mendengar, kami juga berkonsultasi dan berdiskusi dengan beberapa warga Indonesia di Malaysia yang sudah menetap lama untuk mencari solusi,” ucapnya.
Cara yang Azzam lakukan untuk berdakwah cukup unik. Ia mencoba mengenyangkan perut jamaah agar mau mendengarkan tausiyahnya. “Saya melakukan pendekatan ifthar jama’i, karena saat ifthar jama’i lah para TKI ilegal bisa makan enak,” jelasnya.
Jamaah Azzam tak hanya para TKI ilegal. Ia juga berdakwah di komunitas ekspatriat dengan menggunakan pendekatan kajian Subuh. “Mereka sudah harus beraktivitas pukul 07.00, sementara Subuh di Malaysia baru selesai pukul 06.15. Di sela-sela waktu itu saya berdakwah,” papar Azzam.
Meski di tengah-tengah kesibukan mencari nafkah di negeri orang, para TKI menunjukkan sikap yang baik untuk bersama-sama mencari ilmu dalam dakwah. “Alhamdulillah antusiasme mereka sangat baik, apalagi ditambah dengan acara buka puasa bersama,” imbuh Azzam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (TRK)