Pendapatan pedagang meningkat cukup tajam saat Lebaran 1440 Hijriah ini. Biasanya, para pedagang kembang hanya mengantongi Rp50 ribu setiap harinya. Saat ini, mereka bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp1 juta.
Rina, salah satu pedagang, mengaku banyak peziarah yang membeli kembangnya. Ia menjual banyak macam kembang, seperti melati, mawar, kenanga, soka, selasih, kingkong, pacar air, dan lain-lain. Dia juga menjual kendi, air mawar, kemenyan, dan bahan-bahan lain untuk berziarah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Alhamdulillah, banyak yang membeli kembamg buat nyekar," kata Rina di Cirebon, Jumat, 7 Juni 2019.
Hal serupa disampaikan Nengsih, pedagang lainnya. Menurut dia, warga sudah mulai banyak membeli kembang sejak H-2 Lebaran. Mereka mengantisipasi tidak kebagian kembang saat nyekar.
Nengsih mengatakan kembang yang ia siapkan selalu habis terjual. Ia mendapatkan stok kembang-kembang tersebut dari para pengepul. Ia tidak mengambil dalam jumlah cukup banyak karena kembang hanya bertahan selama tiga hari.
Baca: H+2 Lebaran Jalur Pantura Cirebon Merayap
"Kalau terlalu banyak, khawatir nanti pada rusak. Kalau habis, kita minta dikirim lagi," katanya.
Nengsih adalah keturunan ketiga yang berjualan kembang di sekitar TPU Jabang Bayi. Ia mengakui jika Idulfitri adalah momen yang paling ditunggu para penjual kembang. "Karena Lebaran banyak yang beli," ujar dia.
TPU Jabang Bayi cukup banyak didatangi oleh para peziarah. Selain tempat dikebumikannya warga secara umum, di TPU ini juga terdapat sejumlah makam para tokoh ulama dan masyarakat di Cirebon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (OGI)