Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Berbuka puasa di halaman Blue Mosque di Istanbul. (AP)
Berbuka puasa di halaman Blue Mosque di Istanbul. (AP)

Makna Ramadan Bagi non-Muslim di Dunia

Meilikhah • 13 Juli 2015 15:32
medcom.id, Jakarta: Ramadan adalah bulan ke sembilan dalam kalender Hijriah yang mewajibkan seluruh umat Muslim di dunia untuk berpuasa. Muslim yang setiap tahun menjalankan ibadah puasa tentu memiliki pemahaman mendalam tentang manfaat, kewajiban hingga pantangan yang harus dilakukan selama Ramadan.
 
Tak hanya Muslim, umat non Muslim di seluruh dunia juga mengamati Ramadan. Beberapa dari mereka justru ikut berpuasa karena menghormati Muslim bahkan mengetahui betul manfaat berpuasa. Datangnya Ramadan pun rupanya memberi kesan tersendiri bagi warga non Muslim seluruh dunia.
 
Lalu, apa makna Ramadan bagi mereka?

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Whitney (Texas-AS)
"Ramadan adalah saat ketika umat Islam harus berpuasa pada siang hari seperti disyaratkan oleh Alquran untuk segala usia yang tidak dalam kondisi medis yang membahayakan. Saya pikir alasan untuk puasa adalah untuk mengajarkan kesabaran dan mempersiapkan diri untuk tahun yang baru jika saya tak salah ingat," katanya. Perempuan muda asal Texas ini juga mengaku berpuasa pada hari tertentu sesuai agama Kristen yang ia anut.
 
Sharon (Cape Town-Afrika Selatan)
Pria pengikut iman Kerasulan Baru ini memandang Ramadan adalah saat di mana umat Muslim berpuasa, untuk merasakan bagaimana menjadi orang miskin dan kurang mampu. Ia merasa puasa merupakan wujud dari menghormati mereka yang miskin. Menurutnya, muslim menjadi lebih damai selama Ramadan, budaya Ramadan memberikan kemurahan hati dan berada dalam semangat memberi dan berbagi.
 
Jacob (Denver, Colorado-AS)
Jacob mengaku tak tahu banyak tentang Ramadan, ia mengatakan Ramadan merupakan bulan dimana malaikat Jibril menampakkan diri. Dalam agamanya, Kristen Ortodok, puasa dilakukan pada pra-paskah, namun ia memilih untuk berpuasa dua kali seminggu pada hari rabu dan jumat. Meski tak tahu pasti bagaimana tradisi Ramadan, Jacob sangat antusias mempelajari lebih lanjut mengenai Islam.
 
"Saya pikir mereka memiliki hak menyembah sang pencipta dengan berbagai hal," katanya. Jacob juga berpendapat, mempelajari agama orang lain merupakan upaya untuk saling memahami satu sama lain.
 
Dan (Swedia)
Dan mengatakan, Ramadan merupakan bulan dimana Alquran diberikan kepada Nabi Muhammad. Yang ia pahami, umat Muslim membaca Alquran di bulan ini.
 
"Saya pikir mereka berperilaku damai seperti biasa. Dalam kekristenan juga kami berpuasa, tapi agak sedikit berbeda. Kami berpuasa tidak sebulan penuh melainkan hanya seminggu atau tiga hari," katanya.
 
Dan mengaku tak pernah mengganggu teman-teman Muslimnya saat berpuasa seperti menggoda dengan makanan sebagai bentuk penghormatan terhadap umat muslim.
 
Daniel (Amerika Serikat)
Daniel berpendapat Muslim menjadi lebih damai dan sangat gembira saat Ramadan. Daniel yang seorang Yahudi melihat Muslim berbuka saat matahari terbenam dan bersuka cita bersama keluarga. Baginya, di Yahudi puasa yang paling terkenal adalah Yom Kippur dimana ia berpuasa selama sehari penuh. Ia melihat Amerika Serikat tidak cukup toleransi terhadap umat muslim.
 
Ia menyadari meskipun umat muslim dipandang negatif dan dibenci, namun masih ada toleransi beragama dan persamaan budaya yang ditujukan oleh orang-orang Islam kepada orang-orang non muslim di AS. (Onislam)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(MEL)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif