"Jumlah menu buka puasa yang disiapkan itu sekitar seribuan. Tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya," kata Imam Besar Masjid Al Markaz Al Islamic, Muammar Bakri, saat dikonfirmasi, Minggu, 5 Mei 2019.
Selain nasi bungkus, masjid juga menyiapkan menu makanan ringan untuk sekadar menghilangkan dahaga dan menutup puasa seperti kurma. Muammar, menjelaskan bahwa menu yang disiapkan merupakan hasil dari sumbangsih masyarakat dan donatur tetap yang tiap tahunnya memberikan bantuan khusus di bulan ramadan bahkan di bulan-bulan lainnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dengan bantuan tersebut membuat kebutuhan berbuka puasa dengan skala besar di Masjid Al Markaz Al Islamic tersebut tercukupi hingga akhir ramadan. Meski, begitu dirinya tidak menutup kemungkinan bagi jemaah atau siapa saja yang ingin menyumbang.
"Ada patungan dari jemaah. Ada juga donatur yang akan menanggung untuk berbuka selama beberapa hari. Dan sumbangan lainnya seperti air dus," katanya.
Muamar mengatakan, tahun ini, masjid menerima sumbangan tiga ton kurma dari salah satu perusahaan operator telekomunikasi.
Sekadar informasi, Masjid Al Markaz Al Islamic didirikan pada tahun 1994 atas prakarsa Jenderal M Jusuf, mantan Panglima TNI di era Presiden Soeharto. Belakangan, nama masjid ini pun dilengkapi menjadi Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M. Jusuf.
Masjid Al Markaz berdiri di atas lokasi seluas 10 hektare bekas kampus Universitas Hasanuddin. Luas bangunannya 6.932 meter persegi dengan daya tampung hingga 50 ribu jemaah. Ruang ibadah terbagi dalam tiga lantai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (ALB)