medcom.id, Jakarta: Muslim Afro Amerika sejak awal 1990-an berusaha untuk memeluk Islam tanpa memiliki pengetahuan banyak tentang syariat maupun hukum-hukum fiqh. Mereka hanya mengetahui bahwa Islam mengharamkan babi dan turunannya dan haram mengonsumsi alkohol.
 
Masyarakat berkulit hitam saat itu, tentu saja kesulitan untuk makan makanan halal karena peternakan babi yang melimpah ruah sementara bahan makanan lain berharga sangat tinggi membuat muslim Afro-Amerika ini tersingkir dan terasingkan.
 
Karena minimnya bahan makanan, Muslim Afro-Amerika kemudian berimprovisasi untuk membuat makanan halal namun tetap bergizi. Menggunakan bahan resep seadanya, umat Muslim ini akhirnya menemukan sup kacang navy untuk disantap.
Mereka hanya menggunakan kacang navy yang telah direndam semalaman sebagai bahan utama dengan campuran wortel, bawang, selederi, paprika, kunyit, sage, pasta tomat, gula merah, minyak sayur, garam, lada, daun bay dan bubuk cabai rawit.
 
Memasaknya pun tak sulit, kacang yang sudah sedikit lunak karena direndam dididihkan dengan 4 gelas air hingga habis airnya. Kemudian, pindahkan kacang ini ke wadah lain dan masak dengan tiga gelas air dan campurkan dengan sayuran yang telah dipotong bersama rempah-rempah dan bumbu.
 
Masak kacang hingga sayuran matang dan lembut. Beberapa dari mereka menyukai tekstur sup yang kasar dengan membiarkan kacang utuh bercampur dengan kuah sup. Beberapa lainnya memilih untuk memblender sup untuk mendapatkan tekstur lebih lembut dari sup.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(MEL)