Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Sejumlah porter stasiun Senen tengah memanggul barang bawaan pemudik--Metrotvnews.com/Nur Azizah
Sejumlah porter stasiun Senen tengah memanggul barang bawaan pemudik--Metrotvnews.com/Nur Azizah

Mendulang Rezeki di Musim Mudik

Nur Azizah • 21 Juni 2017 17:50
medcom.id, Jakarta: Masa mudik Lebaran membawa berkah bagi para kuli panggul atau porter. Sudah enam kali Mansyur keluar masuk stasiun Senen.
 
Setiap masuk ke peron stasiun, tangannya tak pernah kosong. Ada saja barang yang ia bawa. Kadang ransel berukuran besar, koper, sampai tumpukan kardus.
 
Pria berusia 36 tahun ini sudah empat tahun menjadi kuli panggul di Stasiun. Masa paling ramai saat Lebaran dan libur panjang.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB Mansyur sudah mengantongi sekitar Rp130 ribu. Di hari biasa, dia hanya mendapat Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per hari.
 
"Alhamdulillah pemasukan banyak. Biasanya sehari cuma dua kali angkutan," ujar Mansyur di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Juni 2017.
 
Mendulang Rezeki di Musim Mudik
Sejumlah porter stasiun Senen tengah memanggul barang bawaan pemudik--Metrotvnews.com/Nur Azizah

 
Saking ramainya, Masyur enggan melewati masa mudik dari tahun ke tahun. Mansyur memilih untuk bekerja ketimbang pulang ke kampung.
 
"Kalau pulang kampung sayang soalnya lagi ramai, nanti saja pulangnya kalau sudah sepi dan harga tiket sudah murah," ujarnya.
 
Bak dua sisi mata uang, setiap pekerjaan tentu memiliki suka duka. Mansyur mengeluhkan soal antrean panjang saat masuk ke peron stasiun. "Enggak enaknya karena antre panjang. Sudah berat, antre pula. Bebannya tambah terasa berat," keluh dia.
 
Kendati begitu, warga Cawang ini bersyukur karena masih bisa mengais rezeki. Setiap hari ia berharap bisa membawa pundi-pundi rupiah untuk anak dan istrinya di rumah.
 
Cerita yang sama datang dari Danuji. Pria berusia 50 tahun itu sudah menjadi kuli panggul sejak 10 tahun silam.
 
Di musim mudik seperti sekarang ini Danuji bisa membawa uang sekitar Rp120 ribu. Setiap kali angkut barang, Danuji mampu menggendong seberat 50 kilogram. Pekerjaan itu ia lakukan setiap hari. Danuji bekerja dari pukul 07.00 hingga 19.00 WIB.
 
Para porter di Stasiun Senen berkerja selama 12 jam dalam dua shift. Mereka hanya mengandalkan upah dari pemudik. Pasalnya, mereka tidak mendapat gaji dari stasiun tempat mereka bekerja.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif