Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar/Medcom.id
Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar/Medcom.id

Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan Islam

Medcom • 25 April 2020 11:58
Jakarta: Perbedaan etnis, bahasa, warna kulit, hingga agama, tak bisa serta merta dijadikan jurang pemisah antarmanusia. Indonesia yang dikenal sangat beragam justru menunjukkan bagaimana ke-Indonesiaan dan ke-Islaman paralel. Tak boleh dipertentangkan.
 
"Jadi insyaallah di sinilah indahnya Indonesia. Sekalipun ribuan pulau, ribuan etnik budaya, bahasa, dan lain-lain, bahkan agama, tapi tetap kita di bawah satu bingkai, Bhinneka Tunggal Ika, negara Pancasila," tegas Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, dalam Ramadan with Newsmaker Metro TV, Jumat, 24 April 2020.
 
Nasaruddin menjelaskan Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki budaya maritim dengan filosofi kuat. Berbeda dengan Arab Saudi yang memiliki 12 kasta.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Indonesia yang demokratis, beber dia, tak mengenal kasta. Siapa pun boleh menjadi kepala negara.
 
"Kalau di sana (Arab), jangan mimpi menjadi kepala negara. Ditentukan oleh genetiknya. Kalau bukan keturunan raja, bukan darah biru, susah (menjadi pemimpin)," beber Nasaruddin.
 
Baca:Bertobatlah Selagi Aib, Dosa, dan Maksiat Ditutupi Allah
 
Wakil Menteri Agama periode 2011-2014 itu menerangkan negara seperti Indonesia merupakan lahan subur perkembangan Islam. Semakin demokratis suatu masyarakat, semakin cepat perkembangan Islam. Namun sebaliknya, semakin bertingkat struktur masyarakat, semakin sulit Islam berkembang di suatu wilayah.
 
Demokrasi di Tanah Air, jelas Nasaruddin, membuat Wali Songo tak terlalu berat mengembangkan Islam. Kearifan lokal seluruh wilayah negeri ini memiliki substansi yang sama dengan ajaran Islam.
 
"Maka itu kerajaan lokal pun menganggap bahwa Islam ini bukan ancaman buat kami," ucap pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, itu.
 
Penghargaan terhadap keberagaman di Indonesia pula yang membuat perbedaan agama tak menjadi soal di negeri ini. Bhinneka Tunggal Ika, tegas dia, menjadi nilai jual paling bagus bagi Indonesia.
 
Indonesia bisa membuktikan kepada dunia, seluruh masyarakatnya dipersatukan oleh persamaan sejarah. Beberapa di antaranya, sekian lama pernah dijajah asing dan dipersatukan oleh perjuangan bersama.
 
"Persamaan-persamaan ini membuat kita lebih kental. Jadi perbedaan agama itu bukan jadi persoalan bagi kita," tegas Nasaruddin.
 

 
Taping tayangan ini dilakukan sebelum pandemi covid-19 maupun imbauan social/physical distancing dan pemberlakuan PSBB.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(OJE)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif