Berdalih menjadikan Alquran sebagai ukuran tapi tak mau menerima perbedaan. Akibatnya, orang kerap kali tak mampu berlaku adil terhadap mereka yang dianggap berbeda. Hanya condong pada satu sisi.
"Padahal umat Islam itu ummatan wasathan, umat yang adil dan pilihan," ujarnya, dalam Mata Najwa, Rabu 21 Juni 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Gus Mus mengatakan sebagai umat yang dilahirkan untuk berlaku adil, sudah seharusnya umat Islam berada pada titik tengah, moderat, dan tegak. Sebab dalam hidup setiap orang pasti dikaruniai perasaan yang karakternya cenderung mudah diarahkan untuk condong ke kiri atau ke kanan.
Jika berlebihan saat menyukai atau membenci sesuatu, maka kita hanya akan terbawa ke satu sisi saja. Sedangkan adil yang diajarkan oleh Alquran dan sunah adalah tegak.
Bahkan perintah Allah swt jelas menyatakan bahwa, "Jangan sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil."
"Kepada orang kafir saja kita tidak boleh tidak adil apalagi dengan sesama mukmin, sesama orang Islam. Kebencian kita tidak boleh menjadikan kita tidak adil. Kalau orang berlebihan tidak bisa di tengah-tengah, saya bisa pastikan dia tidak bisa adil, tidak bisa istiqomah yang dianjurkan oleh Islam itu," jelas Gus Mus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)