Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Suasana pelaksanaan Salat Id di sisi samping Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin, 2 Mei 2022. Branda Antara
Suasana pelaksanaan Salat Id di sisi samping Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin, 2 Mei 2022. Branda Antara

Umat Islam Diajak Meningkatkan Semangat Gotong Royong

Antara • 02 Mei 2022 10:30
Jakarta: Khatib ibadah Salat Idulfitri (Id) 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal, Noor Achmad, mengajak seluruh umat Islam meningkatkan gotong royong. Khususnya ketika menghadapi musibah.
 
"Bangsa Indonesia terbukti dapat mengatasi segala musibah dengan semangat gotong royong. Hal terbukti dana sosial yang dikumpulkan Baznas rata-rata meningkat 30 persen di seluruh Indonesia," kata Noor Achmad di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin, 2 Mei 2022.
 
Noor Achmad menjadi khatib Salat Id yang dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Wury Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, serta para duta besar negara sahabat dan pimpinan lembaga tinggi negara.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Semangat gotong royong sangat terlihat saat menghadapi pandemi covid-19, mulai dari penerapan prokes (protokol kesehatan), memberikan bansos (bantuan sosial) hingga bantuan kesehatan. Gotong royong juga terlihat saat musibah guguran lava (Gunung) Semeru. Oleh karena itu, momentum Idulfitri harus dijadikan sebagai sarana mawas diri kepada Allah Swt," kata Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) itu.
 
Menurut dia, Idulfitri menjadi momentum islah antara kelompok, golongan agama, dan suku bangsa satu dengan yang lainnya. "Idulfitri harus menjadi momentum bersama melahirkan kesadaran bahwa sesungguhnya kita berasal dari penciptaan yang sama, fitrah kejadian yang sama, umat yang satu umat ciptaan Allah SWT," ujar dia.
 
Baca: Mahfud MD Ingatkan Masyarakat Disiplin Prokes Selama Lebaran
 
Noor Achmad menyampaikan puasa telah mengajarkan tentang kesatuan orientasi, persamaan pandangan, dan kebersamaan dalam pengabdian. "Puasa, yang hanya menahan lapar dan dahaga, tidak ada artinya kalau tidak mampu mengendalikan lisan dan berbuat yang tidak baik. Gibah, menyebar hoaks, dan perbuatan lain yang dilarang agama," ujar dia.
 
Dalam konteks berbangsa dan bernegara, dia menilai selesainya ibadah puasa dan hadirnya Idulfitri harus menjadi momentum bersama untuk bersyukur secara nasional. "Bersyukur Allah SWT. memberikan sumber daya beragam namun tentram. Sikap nyata merawat keharmonisan, semangat bergotong royong, solidaritas, dan menghasilkan nilai-nilai positif, menangkal anasir-anasir negatif yang merusak tatanan hidup kita sendiri," jelas dia.
 
Akhirnya, ujar dia, momentum Idulfitri merupakan sarana untuk membangun bangsa dan bukan sekadar memakmurkan fisik. "Tapi yang paling penting membangun peradaban agar terwujud impian Indonesia menjadi negara yang adi luwung dan barakallah," kata Noor Achmad.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(AZF)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif