"Sudah ada dua ratus lebih pemudik yang ditolak masuk Brebes. Kebanyakan berasal dari Jakarta. Namun ada pula yang berasal dari Bogor, Tangerang, Bekasi bahkan Lampung," kata Kapolres Brebes, AKBP Gatot Yulianto, Selasa, 28 April 2020.
Dia memerinci sekira 60 kendaraan pemudik diminta kembali ke daerah asal, saat berada di posko Tol Pejagan. Kemudian, di Posko Kecipir pun sekira 60 kendaraan pemudik ditolak masuk.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Petugas gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, Dinas Kesehatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) disiagakan untuk memeriksa setiap pemudik yang akan masuk Brebes. Pemeriksaan dilakukan mulai dari kesehatan pemudik dan melakukan pendataan.
Baca: 4 Posko di Brebes Hadang Pemudik
"Sejak mulai beroperasi, posko-posko yang ada sudah menangkal banyak pemudik yang akan masuk di Brebes. Setiap kendaraan yang melintas di exit tol juga dicatat untuk antisipasi bila diperlukan untuk tracking," ucapnya.
Sebanyak empat posko didirikan di pintu masuk Brebes, Jawa Tengah. Posko tersebut untuk mengadang pemudik memasuki wilayah Brebes.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes, Johari, mengatakan telah mengaktifkan empat posko pemantau sejak warga Jabodetabek dilarang mudik. Posko dididirkan di pangkalan truk di Desa Kecipir, Exit Tol Pejagan, Brebes Barat dan Brebes Timur.
"Posko di Kecipir khusus untuk memeriksa para pemudik yang menggunakan sepeda motor, dan mobil di jalur Pantura," ungkapnya.
Kemudian, di tiga exit tol untuk memantau para pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat. Ada 11 petugas gabungan dari TNI, polisi, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan petugas Puskesmas di tiap posko pantau.
"Jumlah pemudik di Brebes, menjelang larangan mudik Jumat, 24 April 2020, sudah mencapai 82.966 orang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (LDS)
