Paket zakat yang diberikan berisi beras tiga kilogram, minyak goreng satu liter, gula satu kilogram, dan satu kaleng susu. Paket itu diperuntukkan bagi warga yang memiliki anak yang masih mengeyam pendidikan.
Pantauan di lokasi, di kantor Balai Warga Stren Kali Jagir Wonokromo Surabaya, ibu-ibu sudah berkumpul untuk mendapatkan tausiah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Di sana, warga mayoritas bertahan hidup dengan cara mengamen, menjadi pemulung, bahkan menjajakan diri kepada para lelaki hidung belang. Namun, hanya beberapa mereka datang ke lokasi seakan hanya ingin memperoleh sebungkus paket zakat.
Acara dimulai pukul 16.00 WIB. Acara pertama diawali cara mengedukasi hidup sehat dan bersih, kemudian dilanjutkan acara tausyiah (siraman rohani) dengan tema 'Hidup Indah dengan Islam' sambil menunggu buka puasa. Kemudian acara diakhiri dengan pembagian zakat.
"Jadi, acara pembagian zakat ini rutin kami lakukan setiap tahun di tempat yang berbeda-beda," ujar Sekretaris Lazismu, Surabaya, Aditio Yudono.
Menurut Aditio, berlangsungnya acara ini karena usulan dari mahasiswa dan PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Surabaya. "Kebetulan mereka mengusulkan acara Lazismu tahun ini digelar di sini (Jagir)," katanya.
Warga pun menyambut baik acara tersebut, Sumiyati, 46, penerima zakat, berharap acara seperti itu dilakukan setiap tahun di sana. "Kadang ada kadang tidak ada. Semoga ke depan bisa rutin setiap tahun karena kita merasa terbantu dengan acara ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)
