Airport Operation Group Head PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) Nugroho Jati mengatakan pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300, Boeing 747-400, dan Airbus 330 memiliki beban yang tak sesuai dengan disain peruntukan landasan pacu ketika dibangun, sehingga struktur landasan pacu alami kerusakan lebih cepat.
"Selama ini perawatan landasan pacu dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pagi hari sebelum penerbangan pertama, pada siang hari, serta pada malam hari usai penerbangan terakhir," ujar dia dikutip dari Antara, Senin (13/6/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Landasan pacu, katanya, akan makin cepat rusak dan memerlukan perawatan optimal saat ini mengingat sejumlah bandar udara yang berada di lingkup AP I telah mengajukan penerbangan tambahan (extra flight) sehingga landasan pacu akan menanggung beban lebih berat lagi.
Sekretaris Perusahaan AP I Farid Indra Nugraha, menambahkan pergerakan penumpang pesawat udara pada musim mudik dan balik 2016 di 10 bandara AP I mencapai 3,7 juta penumpang atau naik 4,48 persen dibanding tahun sebelumnya.
Estimasi puncak kepadatan penumpang arus mudik Lebaran 2016 akan terjadi H-5 sampai H-3, sementara arus balik puncaknya terjadi pada H+3 hingga H+4. Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan, kata Farid, pihaknya menyediakan Posko yang terbagi dua, yakni tingkat pusat (posko monitoring) dan tingkat cabang (posko terpadu).
Dalam pembentukan posko, AP I berkoordinasi dengan pihak eksternal seperti otoritas bandara, TNI, Polri hingga pihak penanganan bagasi serta maskapai penerbangan.
"Setiap posko di bandara dilengkapi dengan jaringan CCTV yang terkoneksi dengan posko nasional di Kementerian Perhubungan dan beroperasi mulai H-12 hingga H+10," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (SAW)