Dia meminta dua lokalisasi di Kendal, yakni Gambilangu dan Alas Karet tidak beroperasi selama Ramadan. Para pekerja seks komersial dilarang keras menjajakan diri sepanjang bulan suci.
Hamdan juga memerintahkan tempat-tempat hiburan malam menghentikan operasional. Bila peringatan tidak diindahkan, pihaknya akan menutup paksa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Kami juga melarang ormas-ormas untuk melakukan sweeping atau operasi tak resmi. Jika ada yang nekat melakukan sweeping kami akan tindak secara tegas sesuai hukum yang berlaku,” jelas Hamdan, di Kendal, Senin (6/6/2016).
Selama Ramadan pihaknya telah memerintahkan semua polsek di Kendal meningkatkan patroli. Terutama untuk mewaspadai penyakit masyarakat (pekat). Seperti perjudian, minum-minuman keras, protitusi, pencurian, dan sebagainya.
“Kami berharap masyarakat waspada terutama untuk menjaga rumahnya. Jika ada terjadi tindakan perjudian, prostitusi dan sebagainya segera melapor ke Polsek terdekat. Jangan ambil tindakan sendiri,” kata Hamdan.
Ketua Resos Gambilangu, Kasmadi mengatakan kompleks lokalisasi di tempatnya tutup penuh. Baik siang maupun malam, para PSK tidak diperkenankan menjajakkan diri.
Saat ini, jumlah PSK di Gambilangu ada 425 orang. Sekitar 260 PSK wilayah Kendal dan sisanya 165 masuk wilayah Semarang. “Jika masih ada mucikari yang mempekerjakan atau PSK nekat, maka akibatnya ditanggung sendiri,” kata Kasmadi
Kasmadi menambahkan, rutin setiap tahun selama Ramadan semua aktivitas di lokalisasi berhenti total. Hal itu untuk menghormati para umat mulsim yang melakukan ibadah puasa. “Lokalisasi tutup, para PSK akan pulang kampung dan buka kembali biasanya setelah lebaran,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (SAN)
