Ketua Badan Hisab Rukyat (HBR) Kanwil Kemenag DIY, Masdjuri mengatakan, pelaksanaan rukyatul hilal akan mendatangkan para ahli, di antaranya dari pakar astronomi, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Islam Indonesia (UII), dan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta.
"Kami juga melibatkan Pengadilan Tinggi Agama, Pengadilan Agama, Kemenag se-DIY, BMKG, MUI, dan ormas Islam seperti NU, LDII, dan Muhammadiyah," kata Masdjuri, kepada Metrotvnews.com di ruang kerjanya, Rabu (15/7/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara itu, dalam pelaksanaan rukyatul hilal besok, selain menggunakan teleskop milik BHR, juga akan ditambah teleskop dari UII dan BMKG DIY.
Menurutnya, secara ilmu falak (perbintangan), ada mungkin pelaksanaan Idul Fitri secara bersamaan. Pasalnya, secara hisab atau penghitungan, posisi bulan kemungkinan berada di posisi 3,1 derajat pada 16 Juli nanti.
"Tapi belum tentu di daerah lain posisi bulan sama. Ada juga potensi perbedaannya," ucapnya.
Jikalau nanti ada perbedaan, pihaknya meminta agar semua umat Islam menghormati perbedaan itu. "Karena ini menyangkut keyakinan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)
