"Harus diberi penyuluhan kepada umat Islam, bahwa itu hal yang biasa," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid ketika dihubungi, Kamis (16/7/2015).
Perbedaan ini seharusnya diterima dengan lapang dalam beragama. Karena perbedaan ini merupakan demokrasi dalam umat beragama. "Jadi tidak usah jadi masalah," kata dia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia pun beharap organisasi masyarakat Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah mendorong hal ini. Dia juga berharap ormas-ormas itu bersatu untuk bersama-sama menentukan jatuhnya Lebaran.
"Perbedaan di dalam umat Islam adalah rahmat. Sebuah yang menunjukkan kemajemukan, tapi perlu kewibaan dan kelapangan dada agar ada persatuan," harap politikus Gerindra ini.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah sepakat mengikuti keputusan pemerintah. "Untuk hal yang begini mereka harusnya ikut kepada pemerintah dan ormas-ormas lain. Untuk menunjukkan sisi lainnya, yaitu persatuannya," kata dia.
Hal ini bisa tercapai jika ada kesepakatan dan kesepahaman dari seluruh Ormas Islam. Selain itu, juga dibutuhkan dari kewibaan pemerintah sendiri. Seperti yang terjadi saat era Presiden Soeharto.
"Ini perlu kebesaran jiwa kita dan kewibawaan pemerintah. Dulu zaman Pak Harto bisa sama, karena ada kewibawaan pemerintah," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (KRI)