Melalui Panja, DPR bisa mendapatkan penjelasan lengkap penyebab kemacetan di exit Tol Brebes Timur yang memakan 12 korban jiwa ini. Kementerian Perhubungan selaku koordinator angkutan lebaran menjadi pihak yang harus menjelaskan soal ini.
"Kan nanti bisa ditanya kalau di Panja," kata Nizar sata dihubungi, Kamis (7/7/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sampai saat ini, dirinya mencatat beberapa hal yang harus diperbaiki pemerintah terkait tragedi arus mudik 2016. Salah satunya pengalihan arus mudik pada jalur tol yang baru. Pengalihan arus harus cermat, terutama pembatasan volume kendaraan.
"Karena pemecahan kemacetan jangan ditumpahkan ke kota Brebes saja. Apalagi infrastruktur jalan tidak mendukung, sehingga harus segera dilewatkan jalur ke Kabupaten/Kota yang lain untuk bisa memecah jumlah volume kendaraan," ucap dia.
Nizar meminta pemerintah membangun fasilitas keperluan mandi cuci kakus (MCK), utamanya di jalan tol. Saat arus mudik, jutaan pemudik melintasi jalur tol pada waktu dan hari yang sama.
Selain itu, pembagunan jalur lingkar utara jurusan Brebes-Tegal untuk memecahkan kepadatan harus segera dilanjutkan agar bisa mengurai kemacetan yang terjadi di exit Tol Brebes.
"Ini yang akan kita dorong," ujar dia.
Nizar beranggapan, kemacetan di Brebes tidak bisa dilepaskan dari penambahan jadwal Kereta Api Lebaran. Hal itu terbukti dari jam buka tutup lintasan kereta yang makin sering. Akibatnya, penumpukan arus kendaraan jalan darat makin padat.
"Presiden harus lebih intensifkan koordinasi antara kementerian/lembaga khusus terkait jadwal liburan sekolah, sehingga bisa kurangi beban volume jalan darat, laut, udara," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (OJE)