Masjid Jami dan Gereja Oukimene dibangun untuk keperluan para karyawan. Karyawan Freeport saat ini sedang bekerja untuk mempersiapkan operasi penambangan bawah tanah yang akan dimulai begitu Izin Usaha Penambangan Khusus diberikan pemerintah kepada PT Freeport Indonesia, selesai.

(Masjid di wilayah tambang bawah tanah PT Freeport)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sejauh ini PT Freeport Indonesia sudah menanamkan modal US $1,5 miliar untuk membangun infrastruktur di bawah tanah. Persiapan dilakukan karena tahun 2017 penambangan terbuka di Grasberg diperkirakan akan berkurang tajam produksinya.
PT Freeport menargetkan bisa mempertahankan produksi pengolahan sebesar 240 ribu ton per hari. Untuk itu, tidak ada jalan lain kecuali melakukan penambangan di bawah tanah.
Sejauh ini sudah dibangun infrastruktur jalan melingkar sepanjang 500 kilometer di area bawah tanah. Sekitar 2.450 orang bekerja di wilayah bawah tanah tersebut. Untuk itu, diperlukan juga tempat untuk beribadah.

(Gereja di wilayah tambangbawah tanah PT Freeport)
Masjid dan gereja yang dibangun terletak 7 kilometer dari mulut tambang. Dari puncak gunung di atasnya, masjid dan gereja berada di kedalaman 1.600 meter. Namun, tidak terasa pengap dan kekurangan udara ketika kita salat di dalam masjid.
"Kami sengaja membangun mesin blower yang besar untuk memberikan udara yang cukup bagi orang yang bekerja di bawah tanah," kata Senior Vice President Geoservice Freeport, Wahyu Sunyoto. "Baik terowongan, masjid, dan gereja dikerjakan oleh putra-putra Indonesia."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)