"Sebanyak 870 pos kesehatan dan 1.094 puskesmas serta 1.554 rumah sakit disiagakan 24 jam selama arus mudik di Sumatera, Jawa dan Bali. Selain itu ditambahkan dengan 21 ambulans dan delapan kendaraan khusus, seperti, kendaraan roda untuk promosi kesehatan, logistik, dan pemeriksaan kesehatan pengemudi," kata Menkes Nila Moeldoek di Kemenkes, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (30/6/2015).
Menurut dia, langkah ini diambil guna meminimalisasi kasus-kasus kecelakaan yang kerap terjadi selama arus mudik Ramadan. Dia merujuk pada data Kementerian Perhubungan RI yang menunjukkan ada kecenderungan peningkatan angka kecelakaan.
Pada 2012 ada 17.615.197 pemudik yabg mengalami kecelakaan, 2013 ada 18.587.668 pemudik dan pada 2014 menjadi 19.618.530 pemudik. Di 2015 angka itu diprediksi meningkat 1,96 persen menjadi 20.002.724 pemudik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun begitu, kata dia, sebenarnya terjadi penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada 2014. Menurut data Polri, pada 2014 terjadi 3.122 kasus kecelakaan. Jumlah ini lebih rendah 15,04 persen dibanding 2013, namun menyebabkan 701 orang meninggal. Pada 2014, jumlah orang yang meninggal akibat kecelakaan menurun 11,824 persen dibanding 2013.
"Kecelakaan menimbulkan kematian atau cacat seumur hidup, itu yang harus kita cegah. Satu kecelakaan sudah terlalu banyak, karena satu saja kecacatan atau kematian akibat kecelakaan akan mempengaruhi kehidupan orang lain," ujar dia.
Nila menjelaskan, penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada arus mudik dapat diwujudkan dengan beberpa upaya. Hal yang perlu diperhatikan adalah peningkatan kesadaran dan pemahaman para pemudik tentang mudik yang sehat, aman, dan selamat. Kemudian, kesiapan seluruh jajaran pemerintah baik kesehatan maupun nonkesehatan dalam memberikan pelayanan publik termasuk kesehatan terbaik bagi pemudik di sepanjang perjalanan.
"Penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang aman, nyaman, terjangkau dan mencukupi, termasuk supir yang sehat dan bertanggung-jawab," tambah dia.
Dia juga mengingatkan, selama perjalanan mudik ada risiko terjadinya keracunan makanan, infeksi berbagai penyakit menular, serta meningkatnya atau kambuhnya kejadian penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, dan asma. Selain itu yang juga perlu diwaspadai masyarakat, kata dia, adalah tindak kejahatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (YDH)