Ketua BHR, Masdjuri mengatakan rukyatul hilal akan dilakukan dengan menggunakan dua teleskop milik Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY. "Jika hilal belum terlihat, bulan Sya'ban akan digenapkan menjadi 30 hari," kata Masdjuri kepada Metrotvnews.com di Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY.
Hari ini adalah 29 Sya'ban. Jika hilal sore nanti tak tampak melalui teleskop artinya awal ramadan kemungkinan akan jatuh pada lusa, yakni 18 Juni.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun, kata Masdjuri, hasil rukyatul hilal nanti akan dibahas terlebih dulu dengan para pakar hisab yang dilibatkan, termasuk pakar Hisab Rukyat Hilal Indonesia, sebelum diumumkan secara resmi oleh Kementerian Agama.
Ia menambahkan, rukyatul hilal nanti juga akan melibatkan beberapa kelompok. Diantaranya MUI, Pemerintah Daerah Bantul, Kementerian Agama Bantul dan Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Pengadilan Agama, serta Pengadilan Tinggi Agama.
"Teleskop kemungkinan juga akan dibantu UII (Universitas Islam Indonesia) dan BMKG, masing-masing satu," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (TTD)