"Insya Allah kondisi kekompakan ini akan berlangsung sampai 2023," kata Din sebelum bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Din menjelaskan, Muhammadiyah menetapkan awal puasa dan Lebaran menggunakan sistem hisab (perhitungan). Ia melihat, ijtima atau konjungsi baru terjadi pukul 21.00 WIB setelah matahari terbenam. Sehingga malam ini belum bisa dianggap hari pertama Ramadan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Berarti malam ini belum bisa dianggap malam pertama Ramadan. Muhammadiyah tetapkan besok malam sebagai malam pertama Ramadan atau puasa pada Kamis," tuturnya.
Sementara itu, sistem yang dipakai NU dan pemerintah adalah imkanur rukyat, dengan cara melihat langsung kondisi bulan. Kriteria yang dipakai dalam sistem rukyat adalah, tinggi bulan (hilal) harus lebih dari dua derajat di atas ufuk.
"Tetap melihat Rukyat, tapi dengan akal pikiran. Rukyat dengan ilmu, bukan rukyat dengan mata indrawi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (FZN)