"Sesungguhnya kalau di setiap kabupaten, kami mempunyai komunikasi antarpondok pesantren yang satu sama lain khususnya di bawah NU ini. Maka ketika sekarang tidak diperbolehkan mudik, ya sudah tidak mudik," ujar Ketua PBNU Marsudi Suhud dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Mei 2021.
Marsudi menuturkan ketaatan pesantren PBNU terhadap protokol kesehatan tercermin dari bebasnya para santri dari covid-19. Larangan mudik bagi santri membawa kontribusi besar agar penularan covid-19 di Tanah Air dapat diatasi dengan cepat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca: 46 Santri yang Mudik ke Kalbar Positif Covid-19)
Dia menuturkan nihilnya kasus covid-19 di pesantren, belajar dari insiden terpaparnya 539 santri di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Kabupaten Banyuwangi pada September 2020. "Sesungguhnya yang di pondok rata-rata aman. Anak ini, anak aman. Kalau cek kesehatan, dia (santri) tidak fit langsung isolasi. Kalau reaktif saja, belum positif, itu langsung diisolasi," beber dia.
Marsudi mengaku pernyataan beberapa elite yang memperbolehkan santri pulang kampung sempat membingungkan. Santri yang terlanjur pulang sebelum pelarangan mudik oleh pemerintah.
"Sudah enggak ada (yang pulang). Misalnya ada, waktu sebelum puasa memang sudah ada yang pulang. Itu biasanya rombongan, tidak pakai bus umum. Anak saya kemarin di Jawa Timur, pulangnya rombongan," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (REN)