"Sebanyak-banyaknya, kalau kita mempunyai kesadaran, nilai-nilai religius kita ada, sehingga tanpa diminta pun kita akan zakat, infak, sedekah. Jadi menurut saya seperti itu," kata Djarot di Balai Sudirman, Jalan Dr Sahardjo, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu 7 Juni 2017.
Tahun 2016, Jakarta mendapat penerimaan dana ZIS sebanyak Rp154 miliar. Djarot menilai, jumlah itu belum maksimal. Ia yakin kalau kesadaran saling membantu sudah ada pada semua umat Islam, jumlahnya akan lebih banyak lagi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau disampaikan Rp154 miliar tertinggi, saya katakan masih belum, masih belum ada kesadaran kita untuk memahami ajaran agama kita, agama Islam agama yang penuh kasih, kemanusiaan, penuh dengan gotong royong, tolong menolong, bantu membantu, kesadaran itu belum ada," jelas Djarot.
Di sisi lain, Djarot meminta supaya dana ZIS dikelola dengan baik. Dana ZIS tak hanya dibagikan ibarat menabur garam.
Djarot menjelaskan, selain dibagikan pada kaum duafa, dana ZIS juga dibagikam untuk memancing anak muda berkreasi. Sehingga dunia ekonomi kreatif bisa berkembang dan membantu meningkatkan perekonomian keluarga mereka.
"Maka prinsipnya dana ZIS jangan cuma diberikan ke 'ikannya', tapi ke 'pancingnya' sehingga bisa meningkatkan pendapatan," ujar Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (FZN)