Jerman saat ini dihuni lebih dari empat juta umat Muslim, 80 persen di antaranya adalah pendatang dari Turki. Selebihnya warga Jerman yang mualaf dan pendatang dari Timur Tengah, Afganistan, Bosnia, Suriah, Iran, Pakistan, dan Asai Tenggara.
Islam merupakan agama terbesar ketiga di Jerman setelah Kristen Katolik dan Protestan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penentuan awal Ramadan di Jerman dilakukan dengan metode hisab atau perhitungan kalender, meski ada juga yang menggunakan metode melihat posisi bulan.
Asosiasi yang menaungi masjid-masjid di Jerman sepakat awal Ramadan jatuh pada Kamis 18 Juni. “Kami, masyarakat Muslim Indonesia di Berlin menentukan 1 Ramadan berdasarkan metode hisab bersama dengan bebebrapa organisasi Islam di Jerman,” kata Dimas Abdirama, pengurus masjid Indonesia di Berlin.
Sementara itu, warga dan pelajar Indonesia di Berlin dapat mengetahui awal puasa melalui informasi resmi yang dikeluarkan masjid Indonesia di Berlin. “Saya menunggu pengumuman dari masjid Indonesia di sini, namanya Al Falah,” ujar Retno Budiastuti, pelajar Indonesia.
Kesepakatan melaksanakan puasa dan Idul Fitri secara serempak sangat penting guna meyakinkan pemerintah Jerman bahwa warga muslim di Jerman menjunjung tinggi kebersamaan dan persatuan. (Metro TV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (TRK)