"Mudik merupakan kegiatan tahunan yang merupakan tradisi yang luar biasa, sehingga perlu diantisipasi berdasarkan pengalaman tahun lalu, agar masa mudik Lebaran tahun ini dapat berjalan aman dan nyaman," kata Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, saat membuka diskusi daring bertema Mudik Aman dan Nyaman Menyambut Idul Fitri 2024 yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 27 Maret 2024.
Menurut Rerie, sapaan Lestari, mudik yang aman dan nyaman selalu menjadi dambaan masyarakat setiap tahun dengan beragam jenis transportasi yang dipilih. Mulai dari angkutan darat, laut, sampai udara.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia menyampaikan kerap terjadi kecelakaan, kejahatan, dan potensi ancaman cuaca ekstrem di masa mudik Lebaran yang meningkatkan risiko dalam perjalanan. Menyikapi kondisi tersebut, Rerie berpendapat kesiapan para pemangku kepentingan dalam mengantisipasi sejumlah potensi risiko yang dihadapi para pemudik harus dilakukan dengan baik berdasarkan pengalaman tahun lalu.
Sejumlah jalur mudik yang merupakan lokasi rawan kecelakaan dan bencana alam, kata Rerie, harus menjadi perhatian semua pihak untuk menekan potensi ancaman bagi para pemudik.
Baca Juga:Puncak Arus Mudik di Jabar Diprediksi Terjadi pada 6-8 April 2024 |
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat keamanan dan kenyamanan perjalanan mudik Lebaran dapat terwujud melalui dukungan kesiapan semua pihak, termasuk masyarakat.
Di samping kesiapan para aparat pemerintah pusat dan daerah, serta operator transportasi, Rerie mengatakan kesiapan masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik memegang peranan penting untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan di jalan.
Ratusan Juta Masyarakat Mudik
Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso, mengungkapkan pada masa mudik tahun ini, tercatat potensi pergerakan 193,6 juta orang dengan menggunakan berbagai moda transportasi.Raden mengungkapkan pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan, antara lain dengan didasari evaluasi pelaksanaan mudik tahun lalu.
Pihak kepolisian, ujar Raden, akan berupaya menekan jumlah pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan yang berpotensi terjadi di masa libur mudik Lebaran.
Kepolisian, ungkap Raden, konsisten melakukan survei jalur mudik via darat, jalan tol, jalur sebidang rel kereta api dan sejumlah potensi titik macet akibat pasar tumpah.
Selain itu, tambah dia, keamanan jalur menuju penyeberangan dan pelabuhan laut menjadi perhatian karena sejumlah jalur penyeberangan masih mengalami kerusakan.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, pihaknya memperkirakan puncak arus mudik pada H-3 Lebaran dan arus balik diperkirakan terjadi dua tahap, yaitu H+2 dan H+7.
Raden mengakui strategi pemberian diskon tarif tol sebelum puncak arus mudik seperti tahun lalu belum mampu mengendalikan jumlah arus pemudik.
Inspeksi Jalur dan Tambah Armada Kereta
Executive Vice President Passangers and Sales PT KAI, Ririn Widiastuti mengungkapkan angkutan Lebaran merupakan hajatan besar bagi PT KAI. Seluruh jajaran PT KAI akan terlibat aktif pada posko-posko angkutan Lebaran, karena bisnis KAI sejatinya adalah bisnis keselamatan.Ririn mengatakan jajaran PT KAI sudah melakukan ramp check seluruh kereta dan kelayakan stasiun, serta sarana dan prasarana lainnya, bekerja sama dengan Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.
Selain itu, pihaknya menginspeksi jalur-jalur kereta api di jalur Utara dan Selatan Jawa pada 5-7 Maret 2024. Secara umum, hasil inspeksi menunjukkan jalur Utara dan Selatan aman untuk menghadapi arus mudik.
Ririn mengungkapkan PT KAI juga menambah jumlah armada kereta mengantisipasi potensi peningkatan permintaan di masa mudik Lebaran.
Puncak Arus Mudik Lewat Pelabuhan
Grup Head Pelayanan Kapal PT Pelindo, Arif Hermawan mengungkapkan dalam menghadapi masa mudik Lebaran tahun ini PT Pelindo menyediakan 75 bus untuk 12 rute mudik gratis.Saat ini, kata Arif, 63 terminal penumpang di wilayah Indonesia yang dikelola PT Pelindo sudah siap melayani para pemudik. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, jelas dia, puncak arus mudik di pelabuhan diperkirakan terjadi pada H-2 dan puncak arus balik diperkirakan pada H+8.
Baca Juga:Pemudik Wajib Catat! Ini Daftar Lengkap Tarif Tol Trans-Jawa |
Dalam upaya mengantisipasi kepadatan di penyeberangan Merak-Bakauheuni, Arif mengungkapkan pihaknya akan memanfaatkan Pelabuhan Ciwandan (dermaga kargo) untuk penyeberangan di masa mudik.
Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan, tambah dia, PT Pelindo sudah melengkapi sejumlah pelabuhan sarana ruang tunggu yang nyaman dan alat pemindai penumpang.
Pastikan Kendaraan Aman
Wartawan Otomotif Media Indonesia, Chadie Nurtjahyadi mengingatkan agar perjalanan mudik berjalan dengan aman dan nyaman masyarakat diharapkan memperhatikan kelayakan kondisi kendaraan, seperti cek kondisi mesin, keseimbangan dan kekerasan roda kendaraan.Dia mengatakan peristiwa pecah ban seringkali terjadi pada pengguna jalan tol. Ban yang kurang angin, jelas dia, rawan pecah akibat difleksi.
Chadie menyarankan penambahan angin 4 psi dari tekanan normal ban dan membawa kompresor portabel untuk mengantisipasi ban kekurangan angin di perjalanan.
Selain itu, Chadie mengingatkan sebelum berangkat mudik, bahan bakar kendaraan dipastikan penuh untuk mengurangi potensi antre di rest area.
Pada kesempatan itu, wartawan senior, Saur Hutabarat, mengingatkan sebelum melakukan perjalanan mudik, pengemudi dipastikan cukup istirahat untuk menghindari terjadi kecelakaan.
Kemacetan yang timbul karena serentak istirahat di rest area, menurut Saur, harus menjadi perhatian di masa mudik Lebaran.
Terkait penyeberangan antar pulau antara Jawa dan Sumatera, Saur menyarankan penyelesaian yang permanen dengan membangun jembatan antarpulau.
Menurut Saur, kisah sukses penyeberangan antara Inggris dan Perancis dan kereta api melalui terowongan bawah laut sepanjang 50,46 Km bisa menjadi contoh, daripada setiap tahun menghadapi permasalahan yang sama jelang masa mudik Lebaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (AZF)