Namun, jumlah warga yang datang diduga melebihi kapasitas kupon yang telah dibagikan. Ribuan warga berdesakan dan berebut mendapatkan jatah beras. Tak sedikit warga yang marah-marah lantaran tidak mendapatkan beras zakat.
Salah seorang warga, Darmanto, 50 mengaku proses pembagian zakat tidak adil. Meski mendapatkan kupon, dia justru tidak mendapatkan bagian.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Padahal sudah punya kupon, mungkin keserobot orang yang tidak bawa kupon tapi bisa masuk. Saya tidak dapat apa-apa," tuturnya, dengan raut muka kecewa.
Wakil Wali Kota Solo, Ahmad Purnomo menyebut ada kesalahan prosedur teknis dalam acara pembagian zakat ini. Seharusnya, petugas di depan yang membagi kupon ke masyarakat menyetop kalau kuponnya habis. "Tapi tadi semuanya langsung dibiarkan masuk," jelasnya saat ditemui di Balaikota Solo.
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka parah dalam kejadian itu. Namun, ada warga yang pingsan setelah berdesakan mengantre jatah paket berisi lima kilogram beras itu.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Surakarta, Siti Anggraini Purwanti mengungkapkan zakat ini murni dari PNS dan bukan merupakan pembelian dari APBD.
"Masing-masing berzakat 2,5 kilogram beras. Tahun ini ada peningkatan 300 paket beras dibanding tahun sebelumnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (SAN)