"Kita tahu bahwa permintaan akan bis ini naik hampir tiga kali lipat. Angkutan individu itu menjadi favorit sekarang. Mungkin minimal tahun depan itu tidak terjadi lagi," kata Budi Karya di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Mei 2019.
Menurutnya, masyarakat pengguna bus meningkat menunjukan pengguna mobil pribadi turut berkurang. Sehingga dapat meminimalisir kemacetan dan resiko lalu lintas.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadi kita tidak bisa memaksa hak individu untuk menggunakan angkutan pribadi. Kita mengedukasi agar memilih dengan angkutan massal khususnya bus dan kereta," ucapnya.
Baca: Dishub Kota Bandung Kerahkan 799 Bus Mudik Lebaran
Pelayanan dan perbaikan angkutan bus dinilai perlu ditingkatkan di luar biaya perawatan yang tinggi. Pihaknya bakal mengusulkan ke Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) untuk memberikan fasilitas khusus tersebut.
"Memang ada keluhan bahwa mereka harus membayar biaya bunga yang tinggi. Saya akan usulkan kepada Menteri Keuangan (Sri Mulyani) atau ke BI, ada fasilitas khusus untuk pengusaha bus," ujarnya.
Lanjutnya, perlunya penyempurnaan dan renovasi terminal untuk memberikan pelayanan maksimal. Jika pelayanan bus ditingkatkan, kata dia, masyarakat akan berpindah ke penggunaan angkutan massal tersebut.
"Karena ini yang naik bus menengah dan menengah bawah. Oleh karenanya sekarang kita bersepakat penertiban-penertiban terminal akan kita lakukan dan saya yakini bus akan menjadi angkutan yang baik untuk masyarakat," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (YDH)