Dengan demikian, awal Ramadan dipastikan bukan besok, tetapi Kamis, 19 Juni. Ketiadaan hilal diketahui karena hingga Selesa, 16 Juni, petang, ketinggian hilal masih di bawah dua derajat.
"Dari metode hisab diketahui bahwa ketinggian hilal minus dua derajat 55 menit. Maka kami pastikan hilal memang tidak mungkin terlihat," terang Kepala Kantor Kementerian Agama Bangkalan, Muarif, saat dimintai keterangan usai proses rukyatul hilal.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Muarif, dari semua proses yang dilakukan, baik secara kasat mata maupun melalui teropong dan alat visual lainnya, tidak ada satu pun yang menyatakan melihat hilal.
"Maka insya Allah, sembari kita menunggu proses sidang isbat, 1 Ramadan sepertinya dimulai Kamis," papar Muarif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)