Sistem tiket elektronik ini diklaim efektif untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang antre masuk pelabuhan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugiharjo mengatakan, sistem ini adalah terobosan dalam penyeberangan. Pemudik tak perlu khawatir dengan antrian panjang, sebab ASDP Indonesia Ferry membuka loket pembelian tiket secara mobile e-Ticketing di rest area KM 43 dan KM 65 tol Jakarta-Merak, Banten.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dengan mobile e-Ticketing ini, disiapkan satu jalur khusus. Tapi nanti memecah jadi 4 loket penukaran, seperti satelit," kata Sugiharjo, di Rest Area KM 68 tol Jakarta-Merak, Serang, Banten, Minggu (3/6/2016).
Pemudik cukup menyiapkan KTP atau SIM dan STNK serta mengisi formulir data manifest untuk mendapatkan tiket elektronik. Setelah itu, menunggu nomor antrian untuk pembayaran. Tiap kendaraan dikenakan tarif Rp320 ribu.

Ribuan kendaraan pemudik yang akan menyeberang ke Pulau Sumatra terjebak antrean panjang di Pelabuhan Merak. Foto: Antara Asep Fathulrahman
Setelah membayar, pemudik diberi kode booking, yang nanti bisa ditukarkan di loket yang telah disediakan khusus di Pelabuhan. E-Ticketing ini, hanya melayani kendaraan pribadi khusus roda 4.
Untuk mengurai kepadatan kendaraan, selain menerapkan mobile e-Ticketing, loket pembelian tiket juga ditambah menjadi 39 loket dari yang sebelumnya, 14 loket.
"Tujuannya supaya memecah kepadatan di dermaga atau area pelabuhan karena sudah ada peraturan menteri, kapal penyeberangan harus memenuhi manifes, jadi tidak boleh hanya kendaraannya saja," katanya.
Sugihardjo mengungkapkan, adanya e-Ticketing di rest area memang hal baru. Tujuannya, agar manifes bisa tercata baik dan mengurai kemacetan di pelabuhan.
"Mereka bisa langsung beli di sini, dicata manifesnya, sampai pelabuhan langsung gunakan lajur paling kiri, kemudian tukar kode dan langsung masuk kapal," bebernya.
Hingga hari ini, pukul 7.00 WIB, sejak H-12 tercatat sebanyak 3.706 kendaraan pemudik yang membeli tiket di rest area KM 68. Sementara manifes yang tercatat sekira 18 ribu jiwa. Sedangkan pada KM43, sudah sebanyak 3.159 kendaraan pemudik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (FZN)