"Harus diantisipasi mitigasi dini terhadap titik ekstrem permintaan dan strategi distribusinya," tegas Rofi melalui keterangan tertulis, Sabtu 2 Juli.
Rofi meminta pemerintah terus memperbaiki kualitas koordinasi antarinstansi dalam mengantisipasi mudik lebaran kali ini. Sebab, lonjakan jumlah kendaraan mudik akan berdampak pada peningkatan konsumsi BBM.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tak hanya itu, Rofi mengimbau menghimbau BPH Migas maupun Pertamina memastikan distribusi BBM terjaga di jalur mudik utama maupun alternatif. Biasanya, saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri terjadi kelangkaan barang-barang kebutuhan pokok, termasuk LPG. Akibatnya, kenaikan harga disebut sangat fantastis.
Pertamina maupun Hiswana Migas harus memastikan kesiapan fasilitas pendukung SPBU. SPBU harus mempersiapkan fasilitas seperti musala, toilet, hingga tempat istirahat karena lokasi ini biasanya menjadi tempat istirahat favorit pemudik.
"Kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi mudik bukan hanya sekadar bertumpu kepada aspek teknis, namun juga non-teknis. Keseriusan dalam mempersiapkannya, menunjukan komitmen membantu pelayanan masyarakatm” ucap dia.
Desakan Rofi menyusul Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng yang berjanji memonitor pemantauan penyediaan dan pendistribusian BBM untuk pra Idul Fitri pada 28 Juni hingga 2 Juli dan pascalebaran 11-13 Juli 2016 di wilayah DKI, sepanjang Pantura, dan wilayah-wilayah lain seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Peningkatan jumlah kendaraan pemudik di jalur utama suda terjadi. Bahkan, di beberapa ruas keluar tol seperti Brebes sudah mengalami antrian hingga 15 km sejak tadi malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (OJE)