Pria berusia 53 tahun ini juga meminta Pemda melakukan pendampingan untuk membina pedagang takjil. Upaya itu dilakukan agar tidak ada lagi takjil oplosan beredar bebas di masyarakat.
"Saya berharap pemerintah daerah melakukan penertiban, tetapi juga melakukan pembinaan kepada pengusaha kecil menengah," ujar Gobel dalam diskusi bertajuk 'Penanganan Produk Halal Menjelang Lebaran' di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jakarta Pusat, Senin (29/6/2015) malam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Gobel mengungkapkan, motif ekonomi menjadi alasan para pedagang menjual takjil berbahaya. Pedagang ingin meraup untung besar dengan memanfaatkan bahan berbahaya untuk menambah jumlah barang dagangan.
"(Motif) Ekonomi. Mereka mencari kesempatan bagaimana mendapatkan manfaat dengan menjual makanan untuk takjil khusus, agar keuntungannya berlipat, biasa pedagang," jelasnya.
Terakhir, dia berharap adanya koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah untuk saling berperan aktif menindak pedagang takjil yang nakal. Tidak hanya takjil oplosan, barang-barang lainya juga perlu pengawasan. "Pemerintah dan khususnya pemerintah daerah harus berperan lebih aktif untuk mengawasi produk-produk yang beredar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (DRI)