"Restoran tetap ramai pengunjung karena banyak warga yang tidak berpuasa," kata Istijab, ketika dihubungi Metrotvnews.com, di Yogyakarta, Senin (22/6/2015).
Puncak keramaian pembeli terjadi pada jam buka puasa hingga sesudah tarawih. Namun, saat bulan puasa banyak restoran yang tak beroperasi pada pagi hingga siang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sebanyak 70 persen restoran tak buka di pagi dan siang. Mereka buka sore dan malam saja," kata dia.
Untuk tetap mendapat omzet tinggi, pihak restoran punya siasat jitu. Yakni, menghadirkan paket berbuka puasa. "Restoran di hotel-hotel banyak yang menawarkan menu buka puasa dengan harga murah. Misalnya, ada hotel bintang empat yang menawarkan menu buka puasa minimal Rp60 ribu," terang Istajab.
Saat Lebaran tiba, restoran juga dibanjiri pembeli. Namun, ia memastikan tak ada kenaikan harga yang tinggi pada makanan.
"Restoran itu tidak seperti hotel. Tak ada calo. Dan harganya cuma satu. Jadi, tidak akan naik signifikan saat lebaran," tutupnya.
Sebelumnya, pemerintah Yogyakarta menghimbau warung makan menutupi usahanya agar makanan tidak terlalu jelas terlihat bagi khayalak umum. Tujuannya agar tak mengganggu kenyamanan warga yang berpuasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)