"Peran sentral pengaturan arus itu ada di Cikopo. Kalau kepadatan cukup panjang, nanti bisa lepaskan (membagi arus)," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2016).
Apabila lalu lintas dari Jakarta lancar hingga Cikampek, pembagian arus berada di pos Cikopo. Untuk kendaraan yang berada di KM 66 akan diarahkan ke Bandung atau dikeluarkan ke Simpang Jomin, jalan arteri, atau melalui Subang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk wilayah Jawa Tengah, apabila kondisi lalu lintas masih lancar hingga Brebes Timur, pengaturan akan diatur sedemikian rupa. Pengaturan dilakukan ketika kendaraan pemudik mulai keluar Tol Brebes Timur.
"Nanti dari Jawa Tengah kita perketat pengaturan di Brebes, Tegal, kemudian yang Jawa Barat mulai dari Pantura, jalur selatan di Nagrek. Semua itu kita lakukan antisipasi," jelas jenderal bintang empat itu.
Tak hanya itu, beberapa masalah kemacetan yang dimulai dari pintu tol Cikarang Utama akan diurai dengan strategi contra flow. Petugas dan gerbang tol akan ditambah agar kepadatan tak terjadi.
Rest area akan dikontrol agar tak terjadi penumpukan pemudik yang keluar-masuk. "Kemudian pom bensin dan persimpangan-persimpangan," kata Badrodin.

Pengendara antre di pintu Tol Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat. Foto: MI/Reza Sunarya
Terjunkan 157.115 Personel
Kematangan persiapan Polri juga terlihat dari kesiapan personel pengamanan. Ratusan ribu personel gabungan TNI, Polri, dan satuan kementerian yang lain siap diterjunkan.
"Personel yang kami libatkan sebanyak 157.115 personel," kata pria yang akan memasuki masa pensiun bulan depan ini.
Polri menyiapkan 2.782 pos pengamanan. Pos ditempatkan di pusat perbelanjaan, pelabuhan, terminal, stasiun, bandara, dan pusat rekreasi.
Pengamanan Salat Idul Fitri juga disiapkan, termasuk pengamanan takbiran yang biasanya dirayakan di jalan-jalan. "Sehingga bisa dilaksanakan dengan aman," ujarnya.
Ancaman utama, tegas Kapolri, ialah terorisme, radikalisme, intoleransi, dan sweeping. Ia dan tim telah menyiapkan langkah antisipasi untuk kasus ini.
Hal-hal lain yang juga diantisipasi ialah perkelahian antarkelompok, antarkampung, narkoba, kebut-kebutan, petasan dan minuman keras. Polri juga meradar potensi kasus premanisme dan kejahatan di jalan.
Pasukan yang bersifat darurat pun telah disiagakan. "Ini yang kita terjunkan ke wilayah-wilayah yang kemungkinan ada kerawanan cukup tinggi,” katanya.
Polri mengganti operasi ketupat dengan operasi Ramadan 2016 yang digelar 30 Juni hingga 15 Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (FZN)