Pemeriksaan dilakukan di empat terminal yaitu Giwangan, Jombor, Wates Kulonprogo, dan Wonosari Gunungkidul. Pemeriksaan berlangsung selama dua hari.
Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Masalah Kesehatan (BP2MK) Dinas Kesehatan Yogyakarta, Daryanto Chadori mengungkapkan pemeriksaan itu bertujuan menekan angka kecelakaan lalu lintas. Sebab, salah satu faktor terjadinya kecelakaan berasal dari kesehatan sopir angkutan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jika kondisi sopir ditemukan indikasi tidak sehat atau menghawatirkan, kami akan merekomendasikan agar kendaraan dikemudi sopir cadangan," kata Daryanto kepada Metrotvnews.com saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/6/2015).
Pemeriksaan meliputi tekanan darah serta kemungkinan mengonsumsi alkohol dan narkoba. Setelah itu, petugas memberikan rekomendasi apakah sopir dapat menyetir atau tidak.
"Faktor kebugaran sopir menjadi bagian vital bagi keselamatan pemudik," tuturnya.
Dalam pemeriksaan itu, Dinas Kesehatan Yogyakarta akan melibatkan banyak instansi pemerintah, di antaranya Dinas Perhubungan, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Pengendalian Penyakit, dan Polda Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (RRN)