Tampak hanya segelintir pengunjung datang menghampiri stan-stan Ramadan Fair. Bahkan, dari 40 stan yang disediakan 10 di antaranya dibiarkan kosong.
Kegiatan tahunan ini dibuka 14 Juli hingga 25 Juli 2014. Lokasinya di depan halaman kantor Wali Kota Jakarta Timur. Sejumlah stan menyediakan aneka kebutuhan Hari Raya Idul Fitri, seperti busana muslim, sembako murah, dan kuliner.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pedagang mengeluhkan sepinya pengunjung. Mereka merugi karena pendapatan tidak sebanding dengan harga sewa stan. "Kalau begini terus bisa rugi. Pendapatan kurang, lalu harus bayar sewa stan Rp300 ribu per hari," kata Yahya, seorang pedagang di Ramadan Fair, Kamis (17/7/2014).
Menurut Yahya, pengunjung yang datang sebagian besar pegawai Pemkot Administrasi Jakarta Timur. Padahal, kegiatan ini diharapkan bisa menarik minat mayarakat luar yang ingin belanja kebutuhan idul fitri. "Yang datang hanya pegawai Pemkot. Paling yang warga biasa itu pun kebetulan lagi mengurus perizinan di Pemkot. Saya rasa panitia kurang sosialisasi," kata Yahya.
Menanggapi sepinya pengunjung, Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Jakarta Timur, Sutisna, mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada camat dan lurah di Jakarta Timur, khususnya yang berdekatan dengan kantor Wali Kota Jakarta Timur.
"Kita juga sudah sosialisasi melalui spanduk agar masyarakat tahu. Ini kan masih baru. Besok-besok mungkin ramai," kata Sutisna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (DOR)