"Perawat makam mengirim pesan melalui telepon seluler ke ahli waris," kata Koordinator Lapangan Petugas Pengamanan TPU Jeruk Puruk Agus Salim di Jakarta, Rabu, 12 Mei 2021.
Dia optimistis sosialisasi melalui perawat makam bisa optimal membendung ahli waris sehingga tidak berziarah kubur selama perayaan Idulfitri 1422 Hijriah. Seorang perawat makam bisa memegang kontak hingga 20 ahli waris.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Anies Minta Salat Id Digelar di Tempat Terbuka
"Selain itu, kami sosialisasi melalui pemasangan spanduk tentang pelarangan ziarah kubur mengacu peraturan gubernur DKI Jakarta." ujar Agus.
Meski begitu, Agus terus mengantisipasi masyarakat yang tetap datang ke TPU Jeruk Purut pada Lebaran, Kamis, 13 Mei 2021, dan sesudahnya. Dia meyakini masih ada masyarakat yang belum mengetahui larangan ziarah kubur.
"Tadi saja sudah ada yang datang dan tanya, tapi tetap bersikeras untuk datang ziarah kubur besok," ujar Agus.
Menurut Agus, petugas keamanan TPU Jeruk Purut akan semaksimal mungkin memberikan pemahaman kepada masyarakat yang tetap ngotot berziarah kubur. Area TPU harus steril demi mencegah kerumunan peziarah.
Dia memastikan delapan petugas keamanan siap mengawasi TPU selama larangan ziarah kubur diberlakukan. Pengawasan juga meliputi tiga pintu masuk areal TPU Jeruk Purut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang warga beziarah kubur pada 12-16 Mei 2021. Hal ini mengacu Seruan Gubernur DKI Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pengendalian Aktivitas Masyarakat dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19 pada Masa Libur Idulfitri 1442 H/2021 M.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (OGI)