"Mudah-mudahan sebelum bulan puasa, perpres pengendalian harga sudah turun sehingga bisa efektif menjaga kepentingan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan, dan sekaligus menutup peluang spekulan untuk bermain," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/6/2015).
Dia menegaskan harga kebutuhan pokok harus dikendalikan agar tidak bergejolak berlebihan di masyarakat. Selama ini, pedagang dan konsumen memikul beban berat akibat lonjakan harga yang melampaui batas. Karena itu, menurut dia, pemerintah akan berjuang menutup ruang gerak spekulan yang mempermainkan harga.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Salah satu upaya adalah bekerja sama dengan koperasi untuk bisa menjadi bapak asuh bagi petani pangan, sehingga harga tidak memberatkan konsumen namun menguntungkan petani.
"Mudah-mudahan semua bisa berjalan seiring. Yang diupayakan Kemendag jalan, dan regulasi berupa perpres memberikan penguatan terkait pengendalian harga. Kami belajar dari Malaysia yang sudah memiliki regulasi pengendalian harga dan sangat efektif," imbuhnya .
Sementara itu, ketika mengecek harga sembako menjelang bulan puasa di Pasar Gede Solo, Mendag menjumpai harga daging ayam broiler yang terus naik. Saat ini harga per kilo ayam broiler sudah di atas Rp20 ribu per kilogram atau naik Rp3 ribu dari pekan lalu.
"Harga ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu Pak Menteri. Bagaimana supaya bisa turun dan tidak memberatkan masyarakat dalam menyambut bulan Ramadan," ujar pedagang saat dialog dengan Rachmat Gobel.
Rachmat melihat, kenaikan harga daging ayam lebih besar ketimbang tahun lalu karena produksi peternakan juga makin berkurang. "Jadi pedagang ini juga ingin menutup kerugian tahun lalu. Karena itu pemerintah akan mengupayakan solusinya," ujar dia.
Untuk harga kebutuhan pokok lain, seperti bawang merah asal Brebes masih Rp30 ribu atau turun Rp2 ribu. Sementara bawang merah Tawangmangu yang ukurannya lebih besar hanya Rp20 ribu per kilogram. Telur, kacang, dan gula juga mengalami kenaikan meski masih wajar.
"Yang jelas dari pengakuan pedagang tadi, soal pasokan tidak masalah. Ini merupakan pengakuan riil dan harapan pemerintah bahwa pssokan akan tetap aman hingga lebaran nanti. Harga akan terlihat nyata dan terjangkau masyarakat, ketika perpres sudah turun," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (TRK)