Hal tersebut diungkapkan Walidi, 51, salah satu perajin keranjang parcel di RT 01 RW 08 Desa Trangsan. Walidi mengungkapkan, tahun ini permintaan keranjang parcel meningkat dibanding kurun waktu yang sama tahun lalu.
"Tahun lalu bisa mencapai 7 ribu keranjang parcel habis terjual. Tahun 2016 ini permintaan semakin banyak, meningkat 30 persen," ungkap bapak empat anak itu saat ditemui di rumahnya, Senin (6/6/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Permintaan, imbuhnya, banyak datang dari supermarket-sepermarket besar maupun instansi. Keranjang parcel-nya dipasarkan di Solo dan kota-kota sekitarnya seperti Semarang, Magelang, Yogyakarta dan lain sebagainya. Walidi menambahkan beberapa tahun lalu dirinya bahkan rutin memasok keranjang hingga ke wilayah Batam.

Walidi mengerjakan pesanan keranjang parcel di rumahnya. (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati)
Walidi menekuni pembuatan keranjang parcel sejak 1994. Di luar Ramadan, dirinya memproduksi kerajinan rotan seperti ayunan, kursi dan tempat pakaian.
Dibantu putra ketiganya, Faturahman dan para tetangganya, Walidi memenuhi berbagai permintaan bentuk keranjang parcel dari rotan. Mulai dari oval hingga keranjang bertingkat.
"Harganya kisaran Rp7 ribu hingga Rp25 ribu," kata dia. Dalam satu hari Walidi dapat memproduksi 150 buah keranjang parcel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (SAN)
