Tahun ini Bulan Ramadan berada di tengah-tengah suasanaconfinement atau pembatasan sosial dalam skala besar yang diberlakukan di Prancis sejak 17 Maret 2020 untuk mencegah penyebaran pandemi covid-19.
Pergerakan manusia dibatasi hanya untuk kegiatan yang bersifat esensial, dengan tetap memperhatikan jarak.Publicgatheringsatau orang berkumpuldalam jumlah besar pun dilarang termasuk untuk ibadah salat Jumat dan salat Tarawih di masjid.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Masyarakat Islam Indonesia di Prancis mengisi Ramadan ini dengan berbagai kegiatan kajian Islam secara daring untuk memperdalam pemahaman keislaman dan kegiatan siraman rohani lainnya. KBRI Paris bersama dengan Perhimpunan Masyarakat Islam Indonesia di Prancis (PERMIIP) telah bekerjasama dengan Corps Dai Dompet Dhuafa di Indonesia menyelenggarakan kajian Islam secara daring selama Ramadan.
Kajian tersebut diselenggarakan tiga kali seminggu dan menyangkut tema-tema terkait akidah, fiqh,self-development, isu-isu kesehatan danparenting. Pada 23 April 2020 telah dilaksanakan diskusi tentang kesehatan bersama dr. Edwin Pitono dan pada 30 April 2020 adalah acara dialog bersama psikolog Anggun Meylani Pohan.
"KBRI Paris akan senantiasa mendukung dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan kemasyarakatan baik yang bersifat keagamaan, kesenian, olahraga dan sebagainya," demikiandiungkapkanDuta Besar Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako dan UNESCO Arrmanatha Nasir dalam rangka menyambut dan mengisi bulan suci Ramadan, dalam keterangan yang dikutip Medcom.id, Jumat, 1 Mei 2020.
Kegiatan salat Idul Fitri pun akan menunggu kebijakan Pemerintah Prancis terkait pengakhiranconfinement, ketentuansocial distancingserta memperhatikan anjuran dari Masjid Besar Paris.
Peningkatan keimanan dan tali silaturahmi yang erat antar lapisan masyarakat diharapkan dapat memperkuat sinergi dan meningkatkan etos kerja dalam mendukung pelaksanaan tugas diplomasi Indonesiadi Prancis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (FJR)