“Penentuan awal puasa yang seragam tahun ini menjadi spirit yang luar biasa dalam proses konsolidasi nasional. Banyak hikmah yang bisa dijadikan pelajaran dalam peristiwa itu untuk ditransformasikan dalam bidang kehidupan yang lainnya, seperti politik maupun sosial,” kata Farouk Muhammad dalam keterangan persnya, Kamis (18/6/2015).
Seperti di ketahui, awal Ramadan tahun ini serentak pada 18 Juni. Tidak ada perbedaan di antara organisasi masayarakat (ormas) Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), begitupun ormas Islam lainnya. Bahkan, Muhammadiyah memperkirakan awal Ramadan akan serempak hingga 2023.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Farouk menambahkan, banyak sekali agenda nasional ke depan. Paling dekat yaitu pilkada serentak 2015 dan implementasi Undang-Undang Desa. Suasana persaingan mulai nampak menjelang pilkada serentak. Namun suasana kompetisi tersebut sebaiknya dijadikan sarana untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan mendorong lahirnya gagasan besar yang konstruktif untuk kebaikan bangsa.
Menurut Farouk, DPD mengimbau seluruh elemen untuk bersama-sama mewujudkan kondisi politik yang kondusif dan sinergis dalam kehidupan sosial, mengingat tantangan ke depan tidak mudah. Secara faktual kondisi ekonomi global sedang lesu, yang berpengaruh kepada kondisi nasional. Selain itu, pada akhir 2015 Indonesia akan efektif melaksanakan Masyarakat Ekonomi Asean.
“Di Bulan Ramadan ini mari kita bersama-sama membangun kesadaran sosial bahwa pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara bersama-sama. Kondisi penguatan ekonomi umat harus dibarengi dengan kepedulian dalam membayar zakat dan pajak, guna mendorong kesejahteraan bersama,” seru mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini.
DPD mendorong penyelesaian konflik partai politik maupun masyarakat sesuai mekanisme yang berlaku berlandaskan nilai-nilai musyawarah untuk mufakat. Di sisi lain, DPD meminta pemerintah proaktif dalam menyerap aspriasi masyarakat dan menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok yang saat ini naik cukup signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (TRK)