Di tengah musim panas, yang bertepatan dengan Ramadan tahun ini, jam puasa akan lebih lama dari tahun-tahun sebelumnya. Puasa selama berjam-jam tak tertahankan dialami umat Muslim yang tinggal lebih dekat ke Kutub Utara.
Beberapa ulama Islam bahkan mengeluarkan pedoman untuk memoderasi jam puasa atau mengikuti waktu puasa di Makkah. Namun, beberapa Muslim berkeyakinan tetap menjalani jam puasa yang panjang, mengatakan bahwa mereka harus mematuhi syariat (hukum Islam).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tantangan lain bagi umat Islam tahun ini adalah cuaca panas, terutama bagi mereka yang tinggal di gurun terik, seperti beberapa daerah di Arab Saudi, Afrika Selatan, dan Maroko selatan.
Di belahan dunia bagian utara merupakan waktu paling panjang selama bulan Ramadan, karena bertepatan dengan puncak musim panas. Waktu puasa umat muslim di utara dunia bahkan lebih dari 20 jam, seperti Swedia, Denmark, Finlandia, dan Islandia. Di negara-negara Eropa seperti Jerman, Rusia, Inggris, dan Polandia, Muslim harus berpuasa lebih dari 20 jam.
Sementara, waktu terpendek melaksanakan ibadah puasa dirasakan umat Islam di negara-negara belahan bumi selatan Argentina dan Chile berpuasa hanya selama 9-9,5 jam dan di wilayah Timur Tengah, ibadah puasa ramadan akan berlangsung antara 16 sampai 18 jam, dengan suhu tinggi. (Morroco World News)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)