Ketua PP IPPNU Puti Hasni mengatakan saat ini diperlukan upaya guna membentengi generasi remaja dari ancaman lunturnya nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme. Pengaruh globalisasi yang begitu deras menjadikan mereka abai bahkan antipati terhadap pentingnya menjaga dan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara.
"Maka, IPPNU berusaha hadir dengan kemasan yang menarik bagi remaja agar tumbuh kesadaran tentang pentingnya nilai kebangsaan sekaligus keagamaan," kata Puti kepada Metrotvnews.com, di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (16/6/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dengan memanfaatkan momentum bulan suci, rangkaian kegiatan dengan tema Movement Ramadhan ini tidak hanya berisi sosialisasi prinsip-prinsip kebangsaan. Para peserta yang merupakan puluhan pelajar tingkat atas dari wilayah Jabodetabek ini juga diisi dengan aneka ragam diskusi, santunan anak yatim, serta berbuka puasa bersama.
"Ini semua kami jadikan sarana untuk mengajak pelajar Nusantara agar memahami Ramadan sebagai bulan untuk berjuang membela tanah air. Tidak hanya di Ibu Kota, kegiatan serupa juga digerakkan di berbagai daerah," kata Puti.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Zainut Tauhid Saadi mengatakan ada keselarasan yang kuat antara prinsip keagamaan Islam dan kebangsaan Indonesia. Hal itu, kata Zainut, meliputi kekayaan tradisi dan budaya Indonesia yang sejak dulu telah ditopang dengan sikap ramah, saling menolong, juga toleransi yang kuat di tengah masyarakat.
"Sayangnya saat ini banyak generasi muda yang mulai meninggalkan nilai-nilai Pancasila yang tidak lain disebabkan faktor eksternal, sebut saja globalisasi dan keterbukaan arus informasi. Oleh karena itu kegiatan ini penting untuk menyaring nilai-nilai luar yang masuk," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (SBH)