Lihat saja Ibnu Faisal, salah satu pedagang pakaian Muslim di pusat perbelanjaan Thamrin City. Ibnu mengaku kondisi sekarang ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dalam menyambut bulan Ramadan di mana sebelumnya banyak pembeli yang berdatangan, baik dalam maupun luar kota.
"Kalau sekarang tidak bisa diprediksi. Daya beli orang sekarang tidak setinggi dulu. Kayaknya karena banyak orang lebih mikir untuk beli baju. Soalnya kan harga juga masih tinggi," kata Andi kepada Metrotvnews.com, di Thamrin City, seperti yang diberitakan Rabu, 7 Juni 2016.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Akibatnya, Ibnu mengungkapkan, untuk bulan Ramadan tahun ini tidak menargetkan omzet tinggi. Ibnu menyebutkan saat ini kalau sehari mendapat Rp500 ribu sudah bersyukur.
"Dulu bisa tebak. Dua tahun lalu bisa tebak. Daya saing nya. Sehari bisa Rp 500 ribu alhamdulillah. Daya beli dulu lebih gampang," ungkap Ibnu.
Meskipun tidak menyebutkan omzet penjualan mukena dan baju koko tahun-tahun sebelumnya berapa, Ibnu menuturkan masih menjual baju koko dan mukena dengan harga normal yakni untuk mukena berkisar Rp150 ribu sampai dengan Rp1,5 juta dan baju koko harga paling rendah Rp150 ribu.
Lebih lanjut, Ibnu mengakui penurunan omzetnya saat ini juga dikarenakan adanya penjual mukena dan baju koko online. Penjual online itu dinilainya merusak harga pasaran lantaran lebih murah. "Banyak yang dagang online. Banyak yang bilang online lebih murah. Yang online enggak sinkronisasinya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (AHL)
