Nur, 40, misalnya memanfaatkan momen jelang Ramadan dengan menjadi tukang parkir dadakan. Ia menjaga mobil peziarah di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat.
"Sudah 12 tahun," ujar Nur saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Minggu (5/6/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Warga Pejompongan itu mengaku berjaga parkir hanya pada jelang Ramadan hingga lebaran tiba. Meski jaga parkir biasa dilakukan laki-laki, tapi Nur tak berkecil hati.
"Ya namanya buat makan," ujar Nur sambil tersenyum.
Nur tidak mau membuka penghasilan yang dia dapat sebagai tukang parkir. Tapi, duit itu cukup untuk menambah penghasilan sehari-harinya
"Enggak nentu, tergantung mobilnya, tergantung orangnya ngasih juga ada yang Rp5.000 ada yang Rp2.000," beber Nur.
Untung bukan cuma dirasa Nur. Kantong penjual kembang di TPU Karet Bivak juga makin penuh. Pengunjung yang banyak membuat penghasilan mereka besar.
"Alhamdullilah bisa 10 kali dari hari biasa," ujar Agil, 22, pedagang kembang di TPU Karet Bivak.
Jika pada hari biasa Agil bisa tidak membawa pulang duit. Diakui Agil, seminggu jelang Bulan Puasa pemasukan naik pesat. "Tapi lebih banyak lagi kalau lebaran," beber Agil.
Sejumlah barang-barang kebutuhan ziarah dijual mulai dari bunga tabur, melati, hingga mawar. Bunga tabur misalnya dijual Rp5.000 per kantong plastik, bunga melati dijual Rp25 ribu per bungkus sedang bunga mawar Rp100 ribu per kepalan.
Jelang ramadhan pasokan bunga biasanya selalu ditambah. Meski membawa banyak, Agil yakin bunga habis terjual.
Jelang Ramadan, TPU Karet Bivak Dipadati Peziarah https://t.co/dhNkoUG0xc pic.twitter.com/Ik1evwk7KI
— METRO TV (@Metro_TV) 4 Juni 2016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (OGI)
