Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Menteri sosial Khofifah Indar parawansa (kiri) secara simbolis memberikan THR kepada sejumlah guru ngaji di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (5/7). Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Menteri sosial Khofifah Indar parawansa (kiri) secara simbolis memberikan THR kepada sejumlah guru ngaji di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (5/7). Foto: Antara/M Risyal Hidayat

Mensos Serahkan THR 3.000 Guru Mengaji se-Jatim

Wandi Yusuf • 05 Juli 2015 21:30
medcom.id, Surabaya: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyerahkan tunjangan hari raya senilai Rp1,5 miliar untuk 3.000 guru mengaji dari Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) se-Jawa Timur di Surabaya, Minggu.
 
"Guru ngaji merupakan mediator untuk penguatan Alquran, tentu tahapan awalnya membaca, tapi saya harapkan tahapan berikutnya yakni pemahaman dan pengamalan," katanya dalam acara yang juga dihadiri budayawan 'Si Celurit
Emas' Zawawi Imron.
 
Menteri kelahiran Surabaya, Jawa Timur, itu mengharapkan guru mengaji juga memberikan pemahaman terhadap Alquran kepada para santri setelah mengajari mereka cara membacanya. Karena pemahaman terhadap Alquran itu juga tidak kalah pentingnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Pemahaman yang benar akan mengajarkan Islam yang Rahmatan lil Alamin, bukan seperti di Yaman, Siria, dan negara lain yang menghalalkan muslim membunuh sesama muslim," katanya, didampingi sejumlah pimpinan YDSF
Surabaya.
 
Dengan pemahaman Alquran yang benar, kata dia, maka sesama muslim akan saling menghormati, meski berbeda pendapat. "Misalnya, penentuan Ramadhan dan Idul Fitri itu beda, maka akan ada suasana saling menghormati, bukan menyalahkan," katanya.
 
Oleh karena itu, para ustaz dan ustazah memiliki peranan penting untuk mengajarkan bagaimana kasih sayang, bagaimana mengajarkan Islam Rahmatan lil Alamin.
 
"Islam yang menjadi rahmat itulah yang akan menjadikan Islam di Indonesia sebagai panduan dunia. Kalau sekarang Islam di Indonesia dikenal di Prancis dan London sebagai pusat mode busana Muslim, maka ke depan akan dikenal
Islam penuh rahmat," katanya.
 
Dalam kesempatan itu, Mensos juga meminta YDSF untuk mau mengirimkan guru mengaji di Hezrogovina karena Islam di negara itu berkembang pesat tapi banyak Muslim yang tidak bisa mengaji.
 
"Saya tahu itu saat umrah dan bertemu Muslim Hezrogovina di Mekkah, ternyata mereka tidak bisa membaca Alquran, karena itu saya minta MUI untuk mengirimkan guru mengaji ke sana. Nah, YDSF juga harus memikirkan saudara-saudara kita itu," katanya.
 
Secara terpisah, Penanggung Jawab Kegiatan Pemberian Santunan THR Guru Mengaji YDSF, Choirul Anwar, mengatakan THR itu diberikan karena kondisi gaji yang diterima guru ngaji hanya sekitar Rp500 ribu per bulan.
 
"Dengan santunan THR (senilai Rp500 ribu per orang) itu diharapkan bisa membantu kebutuhan para guru ngaji, sekaligus sebagai apresiasi kepada mereka yang tulus ikhlas mengajarkan Alquran," katanya.
 
Acara yang sudah digelar YDSF untuk kelima kalinya pada setiap momentum Ramadan itu menghadirkan ratusan perwakilan guru dari 80 taman pendidikan Alquran (TPA) dari Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, dan Lamongan. (antara)
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(UWA)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif