"Artinya kegiatan Beliau normal, seperti biasa," kata cendekiawan muslim Azyumardi Azra kepada Metrotvnews.com, Selasa (16/5/2015).
Dalam konteks saat ini, tentu umat Islam tak dianjurkan berperang. Saat sahur dan berbuka, Nabi Muhammad tidak pernah makan berlebihan. "Saat berbuka dengan biji kurma, kemudian minum air putih," ujarnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Mantan Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta itu mengatakan, santap sahur harus dengan makanan yang halal dan bergizi. Di Tanah Arab, tradisi sejak zaman Nabi adalah makan roti.
Namun, secara harfiah muslim di Indonesia tidak harus mengikuti tradisi di Arab. "Sahur pakai nasi atau apa pun yang mengenyangkan dan bergizi, apakah roti atau lainnya," terangnya.
Dia mengatakan, tidak ada larangan bagi muslim memasak banyak, tapi jangan hanya dimakan sendiri. Nabi Muhammad menganjurkan umat Muslim untuk santap sahur dan berbuka puasa secukupnya.
"Prinsip yang diajarkan Nabi kalau makan maka perut yang boleh diisi 2/3, sepertiga lagi untuk bernapas. Hadist Nabi seperti itu," papar pria kelahiran Padang Pariaman itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (TRK)