"Saya ingat, kalau dikasih trus dipamerin nanti riya`. Ini masih pikiran saya ya. Ini PR tahun depan. Saya pikir, enggak usahlah buang uang seperti ini," kata Ahok di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2016).
Meurut Ahok, Bazis DKI telah melaksanakan ZIS secara transparan. Penyumbang bisa dilacak di www.bazisjakarta.co.id dan aplikasi Bazis DKI Jakarta yang bisa diunduh di aplikasi iOs dan Android.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadi, apakah perlu bikin acara seperti ini kalau sudah transparan semua? Tapi kita masih bicarakan ini," ucap Ahok.
Bahkan, mantan Bupati Belitung Timur ini mendorong penyaluran ZIS melalui sistem elektronik. Setiap mustahik tidak lagi menerima uang tunai dari penyaluran ZIS. Semuanya disalurkan melalui e-money.
"Saya katakan, semua ditrasnfer. Saya bilang ke ketua Bazis DKI, awas kalau masih di amplop, saya gak mau datang," ucap dia.
Pada 2015, Bazis berhasil menghimpun Rp134 miliar atau meningkat Rp20 miliar dari 2014. Tahun ini, uang yang terkumpul sementara Rp155 miliar.
Sementara itu, Ahok memberi zakat Rp55 juta, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berzakat Rp25 juta, dan Sekretaris Daerah DKI Saefullah menyumbang Rp50 juta. Dana tersebut akan dibagikan kepada 5.222 mustahik atau penerima zakat dengan cara non tunai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (NIN)