“Untuk Muslim, ini adalah bulan penuh berkah, kebaikan, bulan spiritual dan belas kasih serta menjalin kerukunan dengan berbagai agama serta kepercayaan lain,” kata Pompeo dalam keterangan tertulis Kemenlu AS, yang diterima Medcom.id, Selasa 7 Mei 2019.
Di AS, lanjut dia, banyak tempat ibadah dan pemilik rumah non-Muslim yang menyambut dan ikut serta dalam bulan Ramadan ini. Pompeo menambahkan, bulan Ramadan berfungsi untuk meningkatkan rasa saling pengertian sesama umat manusia yang berbeda.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Baru-baru ini ada serangan di tiga tempat ibadah berbeda di seluruh dunia dan ini adalah tantangan bersama. Pemerintah dan warganya harus bersatu untuk mengatasi teror ini,” ucap Pompeo.
Melalui bulan Ramadan, Pompeo berharap warga di seluruh dunia ingat akan pentingnya kasih sayang dan toleransi serta hormat dan dukungan satu sama lain.
Selain itu, di seluruh dunia, perwakilan Amerika Serikat akan mengadakan buka puasa bersama, terutama perwakilan yang terletak di negara berpenduduk Muslim.
“Hal ini sebagai wujud toleransi dan menguatkan hubungan serta diplomasi dan bukti adanya kebebasan beragama di Amerika dan menghormati minoritas di mana pun mereka berada,” ungkap Pompeo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (FJR)