Salah seorang sopir bus dari Perusahaan Otobus (PO) Tjipto GM, Sutarmin, mengatakan mudik lebaran menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu. Meski harus melewatkan momen Hari Raya Idulfitri bersama keluarga, tapi pendapatan mereka akan bertambah seiring dengan jumlah pemudik yang meningkat.
"Jakarta-Madura pulang pergi (PP) alhamdulillah dinikmati saja demi keluarga," ujar Sutarmin, di Terminal Kalideres, Jakarta, Selasa, 26 April 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun, ia menuturkan pergerakan penumpang pada H-7 Lebaran 2022 belum terlalu signifikan. Sehingga tidak bisa memprediksi kenaikan pendapatannya.
Lagi pula ini merupakan mudik yang pertama setelah dua tahun ditiadakan. Puncak arus mudik di Terminal Kalideres diperkirakan terjadi pada 27-29 April 2022.
Baca:Rabu Dini Hari, Arus Lalu Lintas di Tol Jakarta Cikampek Lancar
Pria yang sudah menjadi sopir selama 25 tahun lebih itu juga berbagi kisah perihal dirinya yang sudha biasa melewatkan lebaran bersama keluarga, karena harus mengantar penumpang. Namun kondisi itu merupakan hal biasa bagi para sopir bus, terutama menjelang lebaran.
“Sekarang kemungkinan lebaran di jalan. Tapi ya tidak apa-apa karena tugas kami memang tidak mengenal waktu,” ungkap dia.
Senada, sopir rute Jakarta-Lampung Deddy Irawan, mengaku senang karena Pemerintah telah mengizinkan mudik. Meski pendapatan selama arus mudik meningkat, tetapi sebagai gantinya dia harus rela mengorbankan waktu berkumpul bersama keluarga saat lebaran.
“Kami senang membantu orang mengantarkan mudik, pulang kampung dan ketemu keluarga mereka. Tapi ya sedihnya pas hari raya terkadang pas kebetulan masih di jalan,” jelad sia.
Deddy menjelaskan selama masa mudik, sopir bus AKAP biasanya melakukan perjalanan pulang-pergi (PP) dari kota keberangkatan menuju tujuan dan sebaliknya. Pihaknya cuma punya waktu istirahat sekira empat jam sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Baca:Polda Metro Siagakan Derek-Mekanik untuk Kendaraan Pemudik yang Mogok
Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen memperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan bus tahun ini tidak akan sama seperti kondisi sebelum pandemi pada 2019. Kala itu, jumlah pemudik mencapai angka 7.000 orang per hari.
"Jumlah pemudik yang menggunakan bus tahun ini diperkirakan paling banyak hanya 50 persen dari tahun 2019," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (LDS)