Lantaran itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau warga DKI tak melakukan takbir keliling. Sebaiknya, kata dia, tradisi takbir menyambut Hari Raya Idul Fitri dilakukan di wilayah masing-masing.
"Saya imbau untuk takbiran di wilayahnya masing-masing. Tidak melakukan takbir keliling," kata Djarot usai memimpin rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Saat malam takbiran, aparat gabungan dari kepolisian dan Satpol PP akan menyisir konvoi-konvoi yang melakukan takbir keliling. Terutama yang menggunakan kendaraan bak terbuka dan sepeda motor.
Imbauan Djarot bukan tanpa alasan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, momen takbir keliling justru dijadikan ajang perang petasan dan tawuran. Bahkan tak sedikit yang melanggar lalu lintas.

Suasana malam takbiran di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (16/7/2015). Selain memukul beduk diiringi takbir di masjid, mushola dan di pinggir-pinggir jalan umat muslim di Jakarta melakukan konvoi keliling kota sambil mengumandangkan takbir serta menyalakan kembang api merayakan berakhirnya bulan ramadan dan datangnya hari kemenangan Idul Fitri 1436H yang jatuh pada Jumat (17/7/2015). Foto: MI/Panca Syurkani
Tidak hanya kendaraan dari Jakarta, petugas akan menyisir kendaraan dari luar Jakarta. Bila ditemukan, kendaraan akan disita dan penumpangnya diturunkan serta dialihkan menaiki kendaraan umum untuk pulang.
"Polda dan Satpol PP akan nyuruh balik terutama yang dari Bekasi dan Bogor. Lebih baik tidak konvoi karena bahaya. Konvoi di surau dan masjid saja. Kalau ketemu akan ditertibkan," tegas Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MBM)