"Sekarang kita perlu tuntunan Alquran untuk menata kehidupan bangsa Indonesia agar lebih maju, lebih toleran, dan bebas dari kemiskinan," kata Presiden di Istana Negara, jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (22/6/2016).
Presiden mengatakan, Bangsa Indonesia sampai saat ini masih menghadapi berbagai masalah seperti kemiskinan, ketimpangan ekonomi dan belum meratanya pembangunan. Dengan pedoman Alquran, Presiden yakin persoalan tersebut bisa dipecahkan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Alquran mengajarkan kita untuk sabar, untuk tawakal, untuk belajar ilmu pengetahuan, untuk optimis, untuk kreatif, agar kita bisa menjadi bangsa pemenang," terang dia.
Melalui peringatan turunnya Alquran sebagai pedoman umat manusia ini, diharapkan dapat meningkatkan keimanan masyarakat. "Alquran mengajarkan kita untuk saling mengenal (ta’aruf), saling memahami (tafahum), dan saling kerjasama, tolong menolong dalam semua aspek kehidupan (ta’awun)," pungkas Presiden.
Peringatan Nuzulul Quran dihadiri sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara, anggota Kabinet Kerja hingga duta besar negara-negara sahabat. Mereka di antaranya, Menag Lukman Hakim, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menlu Retno Marsudi, Mendagri Tjahjo Kumolo, Mendikbud Anies Baswedan, Menteri Perindustrian Saleh Husin, MenPAN RB Yuddy Chrisnandi, serta Mendes Marwan Ja'far.
Hadir pula Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Kepala BIN Sutiyoso, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Ketua DPR Ade Komarudin, dan Ketua MK Arief Hidayat. Calon Kapolri Komjen Tito Karnavian juga terlihat hadir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (OGI)